My Boy become ASIHOLIC

Awalnya bikin tulisan ini untuk ikutan lomba essai pejuang asi di sebuah MP, berhubung sebab a, b c dan seterusnya, sampai telat deh untuk ngirimnya, berhubung uda terlanjur di bikin, tetep harus di publish, yaah itung2 buat nambah MOM, IBU, BUNDA, UMMI yang sedang dan akan memberikan ASIX buat buah hatinya..

Bismillahirohmanirrohim…

Memberikan Asi Ekslusif, sudah jadi cita-citaku waktu pertama kali hamil.
awalnya aku bener2 buta soal Menyusui, ASIX apalagi soal ASIP..
Jujur aku harus banyak berterima kasih sama teknologi internet yang uda ngasi aku banyak pelajaran soal ASI dan tetek bengeknya.
Beruntung banget di kantorku udah dpt fasilitas inet, yang sangat membantuku, bisa donlod dan baca macem2 artikel soal ASI ekslusif.
Dari situ banyak banget hal baru soal menyusui, asi ekslusif, dan juga asi perahan yang ternyata bisa tahan berbulan-bulan di suhu freezer (beku).. Subhanallah kalo yang satu ini bener2 suatu hal yang baru yang belum pernah aku pikirkan sebelumnya.
Pernah juga belajar dari mama soal ASI meski belum se-uptodate ilmu soal ASI yang skrg kudapat dari internet.
Dari mama, temen se-kantorku dan internet semua itu jadi motivasiku untuk bisa ngasi ASI ekslusif buat anak2ku.
Dari situ tekadku uda bulat kalo aku harus bisa jadi Ibu Sejati, yang mana harus bisa ngasi ASI ekslusif sampe anakku umur 2 tahun.

Waktu hamil 7 bulan, aku uda mulai ngumpulin botol2 yang nantinya bakal jadi tempat penyimpanan ASIP. Karena waktu itu aku belum tau kalo ASIP lebih baik di simpen di botol2 kaca, dan aku juga belum tau dimana bisa ngdapetin botol2 kaca untuk ASIP, akhirnya aku hunting botol2 plastik non BPA , lumayan ngrogoh kocek juga siy, tapi karena aku nyicil belinya jadi gak terlalu berat. Soal breastpump aku memutuskan untuk ga beli dulu, karena berdasarkan info yang aku baca klo ibu2 tnyata lebih suka dan efektif merah pake tangan. Jadi aku bertekad nanti klo aku mau merah, bakalan nyobain pake manual / tangan dulu.

2 Nopember 2008 jam 19.55 Habibi Zaidan, anak laki2ku pertama lahir ke dunia, bahagia bukan kepalang, apalagi bisa lahiran normal, dan dengan proses IMD seperti yang sudah kuidam-idamkan, sebelumnya memang sempat menanyakan hal ini sm dokter dan pihak RS bolehkan melakukan proses IMD, ternyata justru dokter dan pihak RS memang menyarankan proses IMD ini.

Its was a precious moment, liat si kecil yang masih basah hanya diselimuti handuk langsung merangkak di dada mencari sumber ASI. Meski belum berhasil, tapi aku lega karena sudah melalui proses IMD yang sudah kudamba sedari aku hamil.
Keluar dari ruang bersalin, suami cerita kalo dia tadi udah tanda tangan kontrak ASI ekslusif, maksudnya si bebi bisa rooming in bareng aku dan harus dapat ASI ekslusif, jadi pihak RS sama sekali gag akan ngasi Sufor untuk si bebi.
Awalnya sempat deg-deg-an juga, mikir gimana kalo tar bebiku gag bs nenen, gimana kalo ASI ku gag keluar banyak dan mencukupi kebutuhan bebiku.
Tapi suami terus ngasih support penuh dan meyakinkan aku, kalo aku bisa ngasi ASI ekslusif.
Dan, sekitar pukul 21.30 pertama kali Zidan dibawa suster bertemu kembali denganku dan untuk pertama kalinya belajar menyusui,. Subhanallah its amazing, airmataku ngalir karena liat Zidan langsung pinter ngenyot nipple aq dan suster juga bilang, kalo memang awal2 menyusui produksi ASI belum terlalu banyak dan mungkin ada rasa sakit.

Alhamdulillah ya Raab, aku bisa menyusui. Thats a new wonderful moment.
Tapi belum cukup sampai disitu saja, aku masih harus belajar 2 tahun kedepan untuk mencukupi ASI buat anakku.

3 hari pertama menyusui itu sempat aku ragu karena sepertinya produksi ASI-ku belum banyak, aku khawatir Zidan kekurangan ASI, dan kekhawatiranku selanjutnya takut kalo sampai kekurangan ASI bisa kuning bebiku, sempat papaku menyarankan untuk memberi tambahan Sufor, tapi aku menguatkan hati untuk bertahan dengan mind set bahwa ASI saja sudah cukup untuk bayi dibawah 6 bulan, aku berusaha banyak makan sayur dan suplemen pelancar ASI, aku juga rajin memijat payudara agar “pabrik ASI” nya produksi lebih banyak lagi. Dan banyak berdoa setiap saat, biar Alloh selalu ngasi ASI buat bayiku. Karena aku yakin sesungguhnya dibalik semua usahaku, hanya karena Berkah-NYA segalanya bisa terwujud.
Alhamdulillah doaku terjawab,lagi2 aku harus bersyukur, karena setelah hari ke3 ASIku selalu lancar dan mencukupi kebutuhan Zidan.

Waktu pertama kali belajar memerah ASIP, aku sempat menangis, karena ternyata memerah dengan manual (pake tangan) sakit, belum lagi hasilnya sangat sedikit tidak seperti yang ku baca di blog2. Ya Raab apakah karena aku yang belum tau cara memerah yang benar, atau memang ASI-ku tidak sebanyak yang kuinginkan. Tapi aku tidak menyerah, tiap anakku tidur, aku belajar memerah, sedikit demi sedikit, mulai dari 20 ml sampai akhirnya mulai mahir dan bisa mencapai 150ml sekali memerah dan bahkan pernah mencapai 240ml sekali perah. Alhamdulillah, lagi-lagi aku harus bersyukur atas nikmat ini, aku bisa mengumpulkan ASIP, meski tidak banyak tapi semoga ini nanti mencukupi kebutuhan ASI setelah aku kembali kerja nanti.
Belum ada 2 bulan umur Zidan ketika aku harus kembali masuk kerja, rasa khawatir karena harus meninggalkannya, khawatir kalo seharian gag nenen apa nantinya dia gag bakal bingung puting, tetapi ternyata ke-khawatiranku itu habis, karena Zidan, memang my smart bebi, gag merepotkanku sama sekali, dia tetep mau minum ASI baik langsung dari “pabriknya” maupun dari botol (ASIP).

Lulus S1 ASIX Zidan belajar MP ASI, setelah MP ASI tetap saja Zidan masih Asiholic, bahkan setelah 2 Nopember lalu dia genap 2 tahun, dia masih tetap cinta sama ASI, meski sudah ditambah Sufor, tapi kalo aku lagi ada di rumah, masih susah sekali untuk say no to ASI.. 🙂
Sekarang malahan lagi usaha tuk nyapih, doakan sy berhasil dan doaku moga Zidan bisa self weaning with love.. Amin..

Buat para MOM pejuang ASI jangan pernah berhenti berusaha dan terutama Berdoa,.
keyakinan diri itu kuncinya sukses ASIX..

08082010

About Roro Wilis

Just ordinary women, like shopping, cullinary, watching movie, reading, etc.. Smiling face with 3 hearts View all posts by Roro Wilis

2 responses to “My Boy become ASIHOLIC

Leave a reply to ummuzaidan Cancel reply

Jejak Pandan Wangi

Never stop try and pray

nurun ala

menari dalam sunyi

Seni Hidup

=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=

Andik Taufiq

knick knacks of my daily life

syauqiya

Rindu ini, Rindu itu dan Rindu dia... Madinah

DancingInSilence

(Extra) ordinary woman | Love writing | Reading | Cooking | Travelling | In between scientist & moronesse | The sister of enthusiasm! Its me :)

Small Talks About Love and Life with PloveA

There's Laugh... There's Joy... There's Love... There's Life...

Perpustakaan Kecil theTambas

Children Are Made Readers on The Laps Of Their Parents - Emilie Buchwald

save palestine

zulkinofr.wordpress.com .............“Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang- orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” (QS. al-Maa-idah: 82)

rymind

If you think you can, you can. And if you think you can`t, you`re right.